Semoga artikel yang sederhana ini bisa bermanfaat, tujuan dibuatnya artikel ini tidak lain untuk mengingatkan para orangtua khususnya saya sendiri dan umumnya untuk sebagian besar orang tua yang gelisah akan dampak dan pengaruh negatif dari media sosial untuk buah hatinya.
Mencegah lebih baik dari pada telat saat ingin mengobati...!!!
Cerpen pembuka:
Suatu hari ketika pulang sekolah, anak saya yang duduk di bangku kelas 1 SD berlari menuju kearah saya dan berkata,
" Papa...nanti kalau papa ada uang belikan aku hp ya pa, temenku yang namanya zzz di belikan hp, dia enak lho pa, di hapenya ada banyak game bagus-bagus, aku mau ya pa.." tanpa banyak basa-basi saya langsung bilang," iya nanti tunggu kamu besar, baru papa belikan". Lalu ia membalas "alahhh.. papa ini lama lah kalau tunggu aku besar" dalam hati saya bertanya, masak ia sih anak kelas 1 SD sudah di belikan Hp oleh orang tuanya,,lalu dalam hati saya berangan ,"andai saja anak ini lahir di zaman papanya dulu, pasti yang diminta bukan Hp melainkan buku, tas, sepatu atau sepeda baru"
Tak dapat dipungkiri bahwa semua orang tua memiliki kesibukan dan rutinitas yang berbeda-beda, dan kita sadari sebagai orang tua bahwa seberapa pun sibuknya rutinitas keseharian kita, maka kita tidak boleh mengkesampingkan tanggung jawab kita sebagai orang tua, karena biar bagaimana pun nasib masa depan anak kita tergantung bagaimana kita mengajarkan nilai-nilai moral sejak dini didalam kehidupanya sehari-hari.
Tak sedikit orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi orang pintar dan juga benar, sehingga ia mensekolahkan di sekolah pilihan walaupun di luar kota, hingga akhirnya kita memberikan gadget/hp kepada anak, dengan kata lain kita sudah terbantu karena dengan adanya hp tadi, kita bisa berkomunikasi dengan buah hati walaupun jarak jauh pun memisahkan kita.
Tak sedikit orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi orang pintar dan juga benar, sehingga ia mensekolahkan di sekolah pilihan walaupun di luar kota, hingga akhirnya kita memberikan gadget/hp kepada anak, dengan kata lain kita sudah terbantu karena dengan adanya hp tadi, kita bisa berkomunikasi dengan buah hati walaupun jarak jauh pun memisahkan kita.
Setiap segala sesuatu pasti mempunyai sisi positif dan negatif, tergantung bagaimana kita mengatur dan menjaganya.
Pernah gak sih bun, ketika lagi asyik-asyik melihat media sosial atau dalam kasus ini facebook, ketika jempol ini sedang asyik menggulirkan screen tiba-tiba ada postingan yang berupa gambar maupun video yang menampilkan konten dewasa, apalagi jika berupa format video maka seketika itu juga akan memutar dengan sendirinya, bayangkan jika anak anda yang masih duduk di sekolah dasar yang saat itu duduk dengan anda dan melihat adegan tersebut, maka kita pasti langsung buru-buru menyembunyikan hp dan mencoba mengalihkan perhatian anak kita.
Bayangkan jika saat anda tidur dan anak anda secara diam-diam mengambil dan mencoba membuka facebook atau media sosial lainnya (karena biasanya anak jaman sekarang lebih cepat mengerti apabila berkaitan dengan gadget, dan biasanya cukup sekali dua kali dengan melihat kita mengoperasikan gadget milik kita maka anak kita sudah dapat menirukan apa yang pernah di lihatnya.) maka siapakah yang tau apa saja yang telah di lihatnya dan di pelajarinya lewat gadget/hp/smartphone yang dia ambil secara diam-diam, dan parahnya lagi jika si buah hati sudah kita belikan hp sendiri, dalam arti lain kita telah mengijinkannya untuk mengoperasikan hp miliknya sendiri, toh biarpun kita berpikir "ahh tidak apa-apa, dia palingan cuma main game aja" benar pada awalnya memang ia akan tertarik dengan permainan tapi siapa sangka jika di suatu hari ia bertemu dengan temannya, dan sialnya lagi temannya ini mengajarkan hal-hal senonoh seperti mengajarkan anak kita membuka situs-situs dewasa, karena temannya ini sudah lama atau bisa di bilang sudah mahir dalam dunia internet, ingat bun, ketika anak bermain di rumah maka 90% kita bisa mengontrol aktifitas apa saja yang di lakukan, tapi jika anak kita sudah mulai tumbuh dewasa dan sudah menyukai pergaulan, maka jangan heran bila ia lebih suka bermain / berkumpul dengan temannya, yah walaupun biasanya hanya bermain ke tetangga sekitar rumah, tapi yang namanya pengaruh lingkungan itu lebih cepat di serap.
Contoh lagi yang saya alami, belakangan ini anak saya sering sekali mengucapkan logat-logat bahasa (upin-ipin) padahal anak saya kurang suka atau jarang sekali menonton acara tersebut, setelah saya teliti penyebab ia menirukan bahasa tersebut ialah teman-teman sepermainannya sering menonton acara anak upin & ipin, dan ia pun memperaktekan logat-logat yang ada di serial tv tersebut saat bermain bersama temannya, seperti: alahh apalah kamu nii..,betul-betul-betul(ipin),tak boleh2x(me-mey), dan masih banyak lagi logat/bahasa yang sering saya dengar lantaran teman-teman mereka pun sering mengucapkan bahasa tersebut.
Memang hal demikian diatas tidaklah mengapa, bahkan saya pikir itu lumrah karena namanya anak-anak suka menirukan apa yang biasa dilihatnya dan di dengarkannya, tapi bisa di bayangkan bagaimana jika temannya ini sering menonton acara yang memang bukan disuguhkan untuk usianya, kalau lewat televisi rasanya jarang ya, tapi bagaimana kalau mereka memperolehnya lewat hp/smartphone yang sudah memiliki aplikasi media sosial seperti facebook yang sebagian besar masyarakat indonesia sudah mengenalnya, padahal kita ketahui, facebook(disingkat fb) sekarang tidak seperti fb dulu, sekarang di fb semua serba transparan, saya kadang bertanya ada apa dengan aplikasi facebook sekarang, kenapa aplikasi ini sekarang bisa begitu mudahnya di tembus oleh hacker-hacker atau orang-orang yang menyalahgunakannya untuk tujuan tertentu, tak sedikit kita melihat di beranda kita adegan-adegan mesum, atau adegan kriminalitas yang begitu jelas terlihat, belum lagi orang-orang yang menggunakannya demi mendapatkan pundi-pundi uang, seperti menyebarkan berita tidak benar/hoax sehingga mendapat hujatan ataupun kritikan, dan ada juga yang mengambil/mengedit suatu foto sehingga orang-orang yang melihatnya terkesan kasian lalu ia mengganjurkan untuk di up/like atau biasanya dengan meng'amin kan postingan tersebut sehingga postingan tersebut mempunyai banyak like/rating tinggi yang kelak hanya akan menguntungkan si pemosting berita tersebut. Tidak hanya itu, adegan kekerasan pun sudah biasa kita jumpai dengan aplikasi facebook, contoh adegan kekerasan antar siswi dengan siswi lainnya baik itu foto maupun video, dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang terdapat di aplikasi facebook sekarang,,
Lalu apakah yang harus kita lakukan sebagai orang tua dalam mengghadapi problema yang seperti ini,
Yang pertama jelas perhatian terhadap anak mari kita kembalikan lagi, dalam artian setelah anda membaca artikel ini mari kita instropeksi sendiri apakah saja yang telah kita berikan kepada anak kita terkait gadget/hp sudah dalam pengawasan kita.
Kedua, kita sebagai orang tua juga harus belajar mengupdate pengetahuan seputar internet dan media sosial, karena dewasa ini istilah-istilah di media sosial banyak sekali bermunculan, dengan banyak pengetahuan terkait perkembangan internet dan media sosial lainnya maka diharapkan kita tidak tertinggal dengan kemajuan anak kita dalam perihal berselancar di dunia maya.
Selanjutnya anda juga harus pintar-pintar memperhatikan tingkah laku dan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak anda tak kala selesai bermain di dunia maya tersebut, jika perlu sekali-kali ambilah hp/gadget anak anda tanpa sepengetahuannya lalu buka lah semua aplikasi media sosialnya yang biasa ia buka, misalnya facebook,bbm,wa, dan youtube, untuk aplikasi youtube ini anda harus memberikan perhatian khusus kepada aplikasi yang satu ini, mengapa? Karena di dalam aplikasi youtube ini semua hal dapat di tonton langsung disini, dengan kata lain apa yang anda ketik di tab pencarian maka video klip yang di inginkan pun segera terbuka, dan aplikasi youtube ini begitu transparan yang mana semua adegan di didalamnya baik itu kekerasan maupun seksual terdapat di dalamnya, belajarlah untuk mengotak-atik youtube dan cobalah mencari tabel yang memperlihatkan riwayat perambanan, biasanya terdapat di menu dan di tab riwayat, dari situ kita bisa melihat apa saja video-video yang telah di tonton oleh anak kita selama ini, dan apabila kita menemukan sebuah video yang tidak layak di tonton olehnya, maka ada beberapa hal yang harus anda lakukan sebagai orang tua.
Pasti sedih rasanya jikalau mengetahui selama ini anak kita sudah sering menonton video yang memang tidak pantas, kita merasa seperti kecurian dalam mendidiknya, namun anda jangan bersedih dan langsung menyalahkan si anak, apalagi dengan menggunakan kekerasan karena hal tersebut jelas salah, hal pertama yang harus kita lakukan sebagai orang tua adalah melakukan pendekatan sekali lagi, sering-seringlah berbincang dengannya atau ajaklah dia mengobrol dengan topik media sosial seperti pertanyaan yang memancingnya "dek,, adek ko bisa buka youtube belajar dari siapa? Ajarin bunda dong !, sering-seringlah mengajaknya sharing.
Setelah kita mengetahui sumber masalahnya maka kita lakukan ke tahap selanjutnya, yakni memberikan penjelasan-penjelasan bahwa semua hal negatif yang di dapat ataupun ia lakukan selama ini tidaklah benar, berikan suatu hukuman misalnya jika ia masih melakukanya lagi maka anda akan mengambil hp/gadget yang telah kita berikan kepadanya, terangkanlah kembali fungsi dan tujuan anda memberikannya sebuah ponsel pintar tersebut, lakukan penghapusan kepada aplikasi-aplikasi yang tidak bermanfaat, dengan demikian kita sudah melakukan protect terhadap ponselnya.
Terakhir hal yang paling penting marilah kita sebagai orang tua untuk selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa untuk kebaikan anak-anak kita, semoga mereka selalu dalam lindungannya dan dijauhkan dari orang-orang yang hendak memberinya pengaruh-pengaruh negatif....amin
Terima kasih, anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, jika menurut anda artikel ini bermanfaat maka silahkan share ke teman-teman anda
Contoh lagi yang saya alami, belakangan ini anak saya sering sekali mengucapkan logat-logat bahasa (upin-ipin) padahal anak saya kurang suka atau jarang sekali menonton acara tersebut, setelah saya teliti penyebab ia menirukan bahasa tersebut ialah teman-teman sepermainannya sering menonton acara anak upin & ipin, dan ia pun memperaktekan logat-logat yang ada di serial tv tersebut saat bermain bersama temannya, seperti: alahh apalah kamu nii..,betul-betul-betul(ipin),tak boleh2x(me-mey), dan masih banyak lagi logat/bahasa yang sering saya dengar lantaran teman-teman mereka pun sering mengucapkan bahasa tersebut.
Memang hal demikian diatas tidaklah mengapa, bahkan saya pikir itu lumrah karena namanya anak-anak suka menirukan apa yang biasa dilihatnya dan di dengarkannya, tapi bisa di bayangkan bagaimana jika temannya ini sering menonton acara yang memang bukan disuguhkan untuk usianya, kalau lewat televisi rasanya jarang ya, tapi bagaimana kalau mereka memperolehnya lewat hp/smartphone yang sudah memiliki aplikasi media sosial seperti facebook yang sebagian besar masyarakat indonesia sudah mengenalnya, padahal kita ketahui, facebook(disingkat fb) sekarang tidak seperti fb dulu, sekarang di fb semua serba transparan, saya kadang bertanya ada apa dengan aplikasi facebook sekarang, kenapa aplikasi ini sekarang bisa begitu mudahnya di tembus oleh hacker-hacker atau orang-orang yang menyalahgunakannya untuk tujuan tertentu, tak sedikit kita melihat di beranda kita adegan-adegan mesum, atau adegan kriminalitas yang begitu jelas terlihat, belum lagi orang-orang yang menggunakannya demi mendapatkan pundi-pundi uang, seperti menyebarkan berita tidak benar/hoax sehingga mendapat hujatan ataupun kritikan, dan ada juga yang mengambil/mengedit suatu foto sehingga orang-orang yang melihatnya terkesan kasian lalu ia mengganjurkan untuk di up/like atau biasanya dengan meng'amin kan postingan tersebut sehingga postingan tersebut mempunyai banyak like/rating tinggi yang kelak hanya akan menguntungkan si pemosting berita tersebut. Tidak hanya itu, adegan kekerasan pun sudah biasa kita jumpai dengan aplikasi facebook, contoh adegan kekerasan antar siswi dengan siswi lainnya baik itu foto maupun video, dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang terdapat di aplikasi facebook sekarang,,
Lalu apakah yang harus kita lakukan sebagai orang tua dalam mengghadapi problema yang seperti ini,
Yang pertama jelas perhatian terhadap anak mari kita kembalikan lagi, dalam artian setelah anda membaca artikel ini mari kita instropeksi sendiri apakah saja yang telah kita berikan kepada anak kita terkait gadget/hp sudah dalam pengawasan kita.
Kedua, kita sebagai orang tua juga harus belajar mengupdate pengetahuan seputar internet dan media sosial, karena dewasa ini istilah-istilah di media sosial banyak sekali bermunculan, dengan banyak pengetahuan terkait perkembangan internet dan media sosial lainnya maka diharapkan kita tidak tertinggal dengan kemajuan anak kita dalam perihal berselancar di dunia maya.
Selanjutnya anda juga harus pintar-pintar memperhatikan tingkah laku dan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak anda tak kala selesai bermain di dunia maya tersebut, jika perlu sekali-kali ambilah hp/gadget anak anda tanpa sepengetahuannya lalu buka lah semua aplikasi media sosialnya yang biasa ia buka, misalnya facebook,bbm,wa, dan youtube, untuk aplikasi youtube ini anda harus memberikan perhatian khusus kepada aplikasi yang satu ini, mengapa? Karena di dalam aplikasi youtube ini semua hal dapat di tonton langsung disini, dengan kata lain apa yang anda ketik di tab pencarian maka video klip yang di inginkan pun segera terbuka, dan aplikasi youtube ini begitu transparan yang mana semua adegan di didalamnya baik itu kekerasan maupun seksual terdapat di dalamnya, belajarlah untuk mengotak-atik youtube dan cobalah mencari tabel yang memperlihatkan riwayat perambanan, biasanya terdapat di menu dan di tab riwayat, dari situ kita bisa melihat apa saja video-video yang telah di tonton oleh anak kita selama ini, dan apabila kita menemukan sebuah video yang tidak layak di tonton olehnya, maka ada beberapa hal yang harus anda lakukan sebagai orang tua.
Pasti sedih rasanya jikalau mengetahui selama ini anak kita sudah sering menonton video yang memang tidak pantas, kita merasa seperti kecurian dalam mendidiknya, namun anda jangan bersedih dan langsung menyalahkan si anak, apalagi dengan menggunakan kekerasan karena hal tersebut jelas salah, hal pertama yang harus kita lakukan sebagai orang tua adalah melakukan pendekatan sekali lagi, sering-seringlah berbincang dengannya atau ajaklah dia mengobrol dengan topik media sosial seperti pertanyaan yang memancingnya "dek,, adek ko bisa buka youtube belajar dari siapa? Ajarin bunda dong !, sering-seringlah mengajaknya sharing.
Setelah kita mengetahui sumber masalahnya maka kita lakukan ke tahap selanjutnya, yakni memberikan penjelasan-penjelasan bahwa semua hal negatif yang di dapat ataupun ia lakukan selama ini tidaklah benar, berikan suatu hukuman misalnya jika ia masih melakukanya lagi maka anda akan mengambil hp/gadget yang telah kita berikan kepadanya, terangkanlah kembali fungsi dan tujuan anda memberikannya sebuah ponsel pintar tersebut, lakukan penghapusan kepada aplikasi-aplikasi yang tidak bermanfaat, dengan demikian kita sudah melakukan protect terhadap ponselnya.
Terakhir hal yang paling penting marilah kita sebagai orang tua untuk selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa untuk kebaikan anak-anak kita, semoga mereka selalu dalam lindungannya dan dijauhkan dari orang-orang yang hendak memberinya pengaruh-pengaruh negatif....amin
Terima kasih, anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, jika menurut anda artikel ini bermanfaat maka silahkan share ke teman-teman anda

Tidak ada komentar:
Posting Komentar